Suaranusantara.com – Sejumlah tokoh Masyarakat Nias di Jakarta menghadiri undangan Badan Penghubung Provinsi Sumatera Utara untuk mendiskusikan pembangunan rumah adat anjungan Sumatera Utara di Taman Mini Indah Indonesia (TMII) di Jl Jambu, Gondangdia, Jakarta Pusat, Jumat 1 September 2023.
Pertemuan tersebut berlangsung di Kantor Badan Penghubung Provinsi Sumatera Utara. Kasubid Pelayanan dan Pembinaan Masyarakat, Lidia Sibarani mengatakan bahwa undangan tersebut untuk mendiskusikan terkait proses pembangunan rumah adat di TMII.
“Pertemuan hari ini untuk meminta masukan dan informasi dari etnis Nias tentang perencanaan pembangunan rumah tradisional kepulauan nias agar kami dapat informasi-informasi mendalam dalam pembangunan ini” ujar Lidi Sibarani kepada Suaranusantara, Jumat 1 September 2023.
Baca Juga :Â Selebgram Clara Shinta Membeberkan Tentang Hubungan Barunya di Pagi Pagi Ambyar
“Pertemuan ini akan terus dilakukan karena masih banyak masukan-masukan yang kita harus dapatkan dari tokoh-tokoh masyarakat adat Nias lainnya” tambah Lidia Sibarani
Lebih lanjut, Lidia Sibarani mengatakan jika undangan hadir hari ini atas rekomendasi dari Ibu Dermawati Harefa untuk mewakili seluruh kabupaten di Kepulaun Nias.
Ditempat yang sama, Konsultan Individu dan Tenaga Ahli Andi Yanuar mengatakan jika pembangunan rumah adat di anjungan Provinsi Sumatera itu sudah berjalan mencapai 20 persen. Katanya, pembangunan tersebut mendirikan bentuk rumah adat yang sama dengan sebelumnya karena masterplannya telah dibuat sejak 3 tahun yang lalu.
“Pembangunan rumah adat ini sudah mencapai 20 persen dengan meneruskan bangunan seperti sebelumnya karena masterplannya sudah dibuat 3 tahun yang lalu” kata Andi Yanuar
Baca Juga :Â Atta Halilintar Tebus Ijazah SMP setelah 13 Tahun dan Siap Lanjut ke SMA
Ditanya terkait masukan-masukan tokoh masyarakat Nias dengan membuat model bangunan baru, Andi Yanuar mengatakan jika itu akan diserahkan kepada kepala badan untuk mengkonfirmasi terhadap Gubernur Sumatera Utara, Eddy Ramayadi.
“Catatan ini akan kita kembalikan kepada kepala badan, karena pertanggung jawaban ini ada disana. Nanti jika ada perubahan-perubahan kebijakan nanti semua yang dibicarakan disini, dapat diakomodir” imbuhnya
” Karena ini masters plan sudah ada sebelum kepala baru ini, sekitar tiga tahun yang lalu terkait dengan revitalisasi anjungan Sumatera Utara di TMII dan ini semua dari Pak Gubernur atas izin beliau, dan kepala badan akan melaporkan hasil ini kepada Pak Gubernur” sambungnya
Diakhir, Yanuar mengatakan jika pertemuan ini akan terus dilakukan karena masih banyak masukan-masukan yang harus didapatkan dari tokoh-tokoh masyarakat adat Nias lainnya.
Baca Juga :Â Mitos dan Fakta: Mengungkap Keefektifan Garam sebagai Racun Tikus, Begini Caranya
Sebelumnya, sejumlah masyarakat Nias di Jakarta memenuhi undangan Badan Penghubung Provinisi Sumatera Utara untuk mendisksusikan pembangunan rumah adat di TMII.
Dalam pertemuan tersebut, perwakilan dari masyarakat kepulauan Nias memprotes pembangunan rumah adat Nias yang sama dengan sebelumnya karena disebut tidak mewakili rumah adat di Kepulauan Nias.
Hal itu disampaikan oleh Otoli Zebua, Sekjen HIMNI. Ia mengatakan jika rumah adat yang mereka usulkan dalam bentuk oval.
“Jadi rumah adat yang kita usulkan itu bentuk rumah adat yang mewakili rumah adat diseluruh Kepulauan Nias, bentuk oval dan itu yang umum di Nias, bukan bangunan yang sudah terbangun selama ini” ujar Otoli Zebua
“itu yang disepakati tadi, ada modofiikasi beberapa nanti di rumah adatnya” jelas dia
Baca Juga :Â Panglima TNI Yudo Margono Kerahkan 12.543 Personil TNI Mengawal KTT ASEAN
Lebih lanjut, ia juga mengakui jika undangan yang hadir dalam pertemuan tersebut telah mewakili kabupaten di Kepulauan Nias.
Sedangkan perwakilan pemerintah daerah, Otoli Zebua mengatakan dihadiri oleh Yaatulo gulo sebagai bupati kabupaten Nias.(Red)
Discussion about this post