Suaranusantara.com- Prabowo, calon presiden nomor urut 2, menyampaikan pidato pada acara deklarasi nasional Gerakan Muslim Persatuan Indonesia Cinta Tanah Air (Gempita) di Bandung, Jawa Barat.
Dalam pidatonya, dia menekankan pentingnya masyarakat untuk berhati-hati terhadap pemimpin yang kerap membuat janji, terutama di tengah atmosfer politik tahun ini di Indonesia.
Prabowo menekankan bahwa kekayaan harus dinikmati oleh semua rakyat Indonesia, bukan hanya segelintir orang. Dia menyatakan pentingnya peta pelaksanaan yang nyata, bukan sekadar rencana tanpa realisasi, bukan sekadar retorika.
Baca Juga: Timnas AMIN Beberkan Sejumlah Pelanggaran Pemilu hingga Singgung Gibran dan Zulkifli Hasan
Untuk menjelaskan hal ini, Prabowo menggunakan kiasan “omong doang” atau “omdo” untuk menggambarkan politisi yang hanya mengumbar janji tanpa adanya realisasi yang konkret untuk mencapai tujuan yang mereka sasarkan.
“Kalau orang Indonesia Timur mengatakan omong omong doang, omdo. Kalau dengar yakan dan ini repotnya tiap 5 tahun musim politisi musim apa obral janji, tinggi gunung seribu janji memang lidah tak bertulang,” kata Prabowo.
“Itu ada lagunya itu, ingat gak lagu itu? Gimana itu? Tinggi gunung seribu janji,” lanjutnya sambil bernyanyi.
Prabowo juga menyatakan kesiapannya untuk mengundang dan mengumpulkan siapa pun yang ingin memberikan kontribusi dalam bentuk pemikiran, pengalaman, dan teknologi yang mereka miliki untuk kepentingan bersama bagi kemajuan bangsa.
Baca Juga: TKN Harapa Kampanya Lebih Efektif Setelah Survei Prabowo-Gibran Unggul di CSIS
“Satu-satunya paslon yang berani bicara hilirisasi maaf hanya paslon nomor 2 ya kan? Mas Gibran yang dibilang anak ingusan ya kan? Gak ada apa-apanya, hanya karena anaknya Jokowi dihina diejek anda ikuti kan? Ternyata, tampil dengan menurut saya kalau saya guru yang harus kasih nilai saya kasih nilai 9,9. Kalau nilai 10 untuk Allah SWT,” tutup Prabowo.
Discussion about this post