Suaranusantara.com- Ketua DPP PDI Perjuangan, Djarot Syaiful Hidayat pertanyakan alasan terkait dicopotnya Yasonna Laoly dari Menkumham.
Djarot Syaiful Hidayat menduga Yasonna Laoly dicopot dari Menkumham lantaran ingin perpanjang masa kepengurusan PDI Perjuangan.
Mengingat Yasonna Laoly merupakan menteri dari PDI Perjuangan.
Sebab perpanjangan kepengurusan partai harus meminta persetujuan Presiden RI Joko Widodo atay Jokowi.
“Karena Pak Yasonna mungkin ditegur karena tidak meminta persetujuan kepada Presiden atas pengesahan perpanjangan kepengurusan DPP partai kemarin,” kata Djarot di kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Senin 19 Agustus 2024.
Dan kepengurusan itu juga kata Djarot harus melalui Kemenkumham.
“Karena pengesahan kepengurusan partai harus melalui Kemenkumham,” ungkapnya.
Pertanyaan yang sama diutarakan Wasekjen PDIP Adian Napitupulu.
Adian menilai pergantian Yasonna di pengujung masa jabatan cukup janggal karena sudah membantu Presiden Jokowi sejak 2014.
Adian menilai ini ada pertukaran teman lama dengan teman baru.
“Yasonna itu sudah dua periode bersama Jokowi sejak 2014, apakah menukar teman lama dengan teman baru adalah sebuah kebiasaan? Ataukah ada hubungan perpanjangan masa jabatan DPP PDIP ada penambahan yang ditandatangan Pak Yasonna atau ada apa?” kata Adian.
Adian menduga, Yasonna menjadi batu sandungan dari produk hukum yang bakal dikeluarkan oleh pemerintah di sisa masa jabatan Presiden Jokowi.
“Atau jangan-jangan ada produk hukum yang akan dikeluarkan dalam waktu 43 hari ini yang mungkin tidak disetujui oleh Pak Yasonna atau Pak Yasonna dianggap sebagai gangguan atau hambatan untuk mengeluarkan produk hukum dalam 43 hari terakhir ini?” katanya.
Kata Adian dengan Jokowi melakukan reshuffle kabinet, hal itu belum menjawab persoalan rakyat.
“Apakah reshuffle ini juga menjawab persoalan rakyat? Apakah reshuffle ini menyelesaikan persoalan pengangguran, kemiskinan, tutupnya pabrik, banyaknya PHK, apakah reshuffle ini juga menjawab tantangan bagi para pelajar mahasiswa kaum pendidikan sebagai problem-problem yang ada, atau reshuffle ini hanya menjawab kepentingan kekuasaan saja?” tuturnya.
*
Discussion about this post