Suaranusantara.com – Pengamat ekonomi senior, Faisal Basri meninggal dunia pada hari ini, Kamis (5/9/2024).
Hal itu dibenarkan oleh ekonom dari Institut for Development of Economics and Finance (Indef), Tauhid Ahmad.
“Ya benar (Faisal Basri wafat),” ujar Tauhid, Kamis (5/9/2024).
Berikut profil Faisal Basri;
Faisal Basri merupakan pria kelahiran Bandung, Jawa Barat pada 6 November 1959. Orang tua Faisal Basri yakni Hasan Basri Batubara dan Saidah Nasution. Faisal Basri juga dikenal sebagai salah satu keponakan mantan Wakil Presiden Adam Malik.
Faisal Basri pernah bersekolah di SMA Negeri 3 Jakarta dan Program Studi S-1 Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (UI).
Untuk janjang S-2, Faisal Basri berkuliah di Vanderbilt University, Nashville, Tennessee, Amerika Serikat. Ia lulus dari universitas ini pada 1988 dengan gelar magister of arts (MA).
Perjalanan karier Faisal Basri
Faisal Basri pernah bekerja sebagai peneliti dengan pangkat Junior Research Assistant di Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia pada 1981.
Lalu, pada tahun 1991 Faisal Basri pernah menjadi Wakil Direktur LPEM dan tahun 1993 ia menjadi Direktur LPEM.
Di samping menjadi peneliti, Faisal Basri juga aktif sebagai dosen di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UI. Pekerjaan ini Faisal Basri tekuni sejak 1988 hingga 2024.
Di Fakultas Ekonomi UI, Faisal sempat menduduki beberapa posisi penting, seperti Kepala Departemen Ekonomi dan Studi Pembangunan UI periode 1995–1998.
Ia juga ditunjuk sebagai Sekretaris Program pada Pusat Antar Universitas bidang Ekonomi Universitas Indonesia periode 1991–1998 dan Koordinator Bidang Ekonomi pada PAU Ekonomi UI periode 1989–1990 dan 1991–1993.
Faisal Basri menjadi salah satu pendiri Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) pada 1995-2000.
Kepakarannya di bidang ekonomi membuatnya menjadi Pakar Ekonomi pada P3I DPR RI tahun 1994–1995.
Ia juga dipercaya sebagai Tenaga Ahli pada proyek di lingkungan Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Mineral, Ditjen Pertambangan Umum, Departemen Pertambangan dan Energi pada 1995-1999.
Kipra Dunia Politik
Faisal Basri merupakan pendiri Majelis Amanah Rakyat (MARA) yang menjadi cikal bakal Partai Amanat Nasional (PAN) saat awal reformasi. Ia lalu ditunjuk sebagai Sekretaris Jenderal PAN pertama pada 1998-2000.
Namun, pada tahun 2001 Faisal Basri memutuskan mundur dari PAN. Akan tetapi ia tetap aktif di politik dengan mendirikan organisasi Pergerakan Indonesia.
Ia juga pernah menjadi Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional sejak Kongres I pada 2004-2010.
Kemudian, pada Pilkada DKI Jakarta tahun 2012, Faisal Basri maju sebagai calon gubernur melalui jalur independen. Tetapi, ia kalah dengan pasangan calon lainnya yaitu Joko Widodo, Fauzi Bowo, dan Hidayat Nur Wahid.
Semasa pemerintahan Presiden Joko Widodo, Faisal Basri pernah ditunjuk sebagai tim ahli Satuan Tugas Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU).
Discussion about this post