Suaranusantara.com- Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo atau akrab disapa Bamsoet menyatakan bahwa TAP MPRS XXXIII/1967 tentang pencabutan kekuasaan negara dari Presiden Soekarno atau Bung Karno telah dicabut dan tidak berlaku lagi sejak 2003.
“Tap MPRS XXXIII/1967 telah dinyatakan tidak berlaku lagi,” kata Bamsoet di Gedung Nusantara V Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin 9 September 2024.
Dengan dicabutnya TAP MPRS itu maka tudingan bahwa bapak Proklamator Bung Karno bersekutu dengan PKI tidak terbukti.
“Secara yuridis tuduhan tersebut tidak pernah dibuktikan di hadapan hukum dan keadilan serta telah bertentangan dengan prinsip Indonesia sebagai negara yang berdasarkan atas hukum,” lanjutnya.
Kata Bamsoet dengan tidak berlakunya lagi Tap MPR XXXIII/1967 maka itu sudah sesuai dasar hukum TAP MPR Nomor 1 Tahun 2003 yang menstigmakan Sukarno berkhianat pada NKRI.
Lebih lanjut, Bamsoet juga mengapresiasi jasa Bung Karno yang bukan cuma untuk Indonesia saja tapi dunia.
Bung Karno berjasa untuk dunia melalui konferensi Asia – Afrika pada 1955 lalu. Bamsoet menyebut bakal mensosialisasikan pencabutan TAP MPR tersebut.
Bamsoet menyampaikan soal pencabutan TAP MPRS itu dalam acara silaturahmi kebangsaan bersama MPR RI yang digelar hari ini Senin 9 September 2024.
Silaturahmi kebangsaan itu dihadiri oleh keluarga Bung Karno seperti Presiden ke 5 RI Megawati Soekarnoputri.
Lalu ada Guruh Soekarnoputra dan Guntur Soekarnoputra, Sukmawati Soekarnoputri serta cucu-cucu Bung Karno antara lain Tatam Soekarnoputra dan M. Prananda Prabowo
Kemudian sejumlah elite PDI Perjuangan turut hadiri dalam acara antara lain Hasto Kristiyanto, Adian Napitupulu, Komarudin Watubun, hingga Basuki Tjahaja Purnama.
Lalu turut hadir juga dua pasangan calon presiden dan wakil presiden yang diusung PDI-P pada Pilpres 2024, yakni Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
Kemudian terlihat ada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Supratman Andi Agtas dan Hakim Mahkamah Konstitusi (MK) Arief Hidayat.
Serta Wakil Ketua MPR RI juga hadir, antara lain Ahmad Basarah, Fadel Muhammad, Hidayat Nur Wahid, dan Ahmad Muzani.
Bamsoet dalam kesempatan itu menegaskan bahwa Bung Karno adalah sosok pemimpin tanpa cacat.
“Dapat dipastikan Bung Karno adalah pahlawan nasional yang bersih dari cacat hukum,” kata Bamsoet.
Discussion about this post