Suaranusantara.com – Anggota Komisi XIII DPR RI fraksi PDI Perjuangan, Marinus Gea mengapresiasi postur anggaran Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) tahun 2025.
Menurut Marinus Gea, anggaran BPIP sudah sangat diefisiensi.
“Saya kira postur anggaran yang tadi sudah disampaikan kami mengapresiasi dengan distribusi yang sudah sangat optimal dalam segala keterbatasan, dan kami akan mendukung untuk usulan relaksasi anggaran BPIP 2025. Kita akan memperjuangkan bersama-sama dengan komisi XIII dan melalui meja pimpinan ini bisa dijadikan sebagai dukungan penuh pada BPIP untuk mengembangkan diri sebagai mitra kerja,” kata Marinus dalam rapat kerja bersama BPIP, Selasa (4/2/2025).
Meski demikian, dia mengakui bahwa postur anggaran BPIP tahun 2025 tak cukup untuk menjalankan semua kegiatan lembaga tersebut.
“Tapi dalam keterbatasan ini itu kita mengapresiasi bahwa postur keterbatasan ini dengan kualitas terbaik dan bisa memenuhi kebutuhan-kebutuhan pokok yang menjadi kebutuhan dari BPBB terutama soal belanja pegawai. Walaupun memang kita tahu dengan postur anggaran ini maka BPIP hanya cukup untuk menjalankan rutinitas dan tidak memiliki kualitas pembaruan bahkan mundur ke belakang di tahun 2024,” ucapnya.
Namun, Marinus meminta BPIP untuk tetap berjuang agar kegiatannya tetap berjalan dengan baik.
Lebih lanjut, Marinus meminta BPIP untuk melakukan sosialisasi tentang Pancasila kepada masyarakat, bukan hanya pada lembaga tinggi.
Sebab, menurut dia, lembaga tinggi sudah sangat paham terhadap pancasila.
“Tapi yang paling penting bagaimana rakyat bisa menerima tentang bagaimana ideologi pancasila ini menjadi landasan bagi kebangsaan kita,” ucapnya.
“Oleh karena itu kami titipkan kepada BPIP agar fokus program ini ditujukan kepada rakyat. Saya kira itu yang penting, sehingga karena saat ini hanya BPIP lah yang bisa menjangkau dikarenakan sampai hari ini generasi muda kita sangat tertinggal pemahamannya tentang bagaimana pancasila dan bagaimana pancasila itu sebagai ideologi bangsa,” tambah Marinus.
Discussion about this post