
Jakarta – Suara Nusantara
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo khawatir, penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2017 tak sesuai target yang diharapkan.
Diketahui, dari sisi partisipasi pemilih misalnya, Komisi Pemilihan Umum (KPU) menargetkan, Pilkada yang akan digelar serentak di 101 daerah, 15 Februari mendatang bisa mencapai 77,5 persen.
Menurut penuturan Tjahjo, partisipasi pemilih per hari ini, Sabtu (4/2/2017) masih cukup rendah, bahkan di bawah 70 persen. Padahal bila mengacu pada hasil Pilkada serentak tahap pertama, 9 Desember 2015 lalu kata dia, pemilik suara yang menggunakan hak suaranya mencapai 70 persen.
“Masih rendah di bawah 70 persen, padahal 2015 itu secara keseluruhan (partisipasi pemilih red) mencapai 70 persen,” jelas Tjahjo melalui pesan WhatsAap-nya yang dipancaluaskan, Sabtu (4/2).
Kata Politisi senior PDI Perjuangan tersebut, kunci peningkatakan partisipasi pemilih adalah memastikan masyarakat yang memiliki hak pilih agar menggunakannya.
Salah satu caranya, pemerintah daerah (Pemda) peserta Pilkada memastikan  bahwa masyarakat pemilik hak suara, seluruhnya sudah melakukan perekaman data kependudukan sebelum masa pemungutan suara berlangsung.
“Ya makanya sekarang saya lagi minta dari (Dirjen red) Otda, hasil kemaren ada yang bertanya dari kantor, ini bagaimana? kan kita ingin partisipasi pemilih itu tinggi, tapi kan masyarakatnya juga yang gak merekam itu kan memang kecil ya, tapi sekecil apapun kan mengurangi partisipasi,” demikian kata Tjahjo. (Has)