Suaranusantara.com – Anggota Komisi B DPRD Provinsi DKI Jakarta Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Francine Widjojo, mengatakan Jakarta masih belum aman bagi pejalan kaki, pesepeda, dan penyandang disabilitas.
Hal itu disampaikan Frencine usai beraudiensi dengan Koalisi Mobilitas Berkelanjutan yang ditemani oleh Bun Joi Phiau di DPRD DKI, Senin, (5/5/2025).
“Dari diskusi dengan teman-teman dari Koalisi Mobilitas Berkelanjutan, dapat disimpulkan bahwa Jakarta masih belum aman bagi pejalan kaki dan pesepeda, apalagi bagi teman disabilitas. Ada satu teman pesepeda tuna rungu yang 12 kali kecelakaan padahal sudah mengenakan penanda,” kata Francine dalam keterangannya.
Dia mengatakan, audiensi ini diadakan akibat keprihatinannya atas meninggalnya pesepeda Lulu Junayah serta kehilangan sepeda milik Mimi di parkiran MRT Jakarta.
Lulu Junayah meninggal akibat taksi yang berhenti mendadak lalu membuka pintunya di jalur sepeda depan Kedutaan Besar Jepang di Jl. M. H. Thamrin, Jakarta Pusat. Tubuh Lulu terpental ke jalan dan tertabrak oleh sepeda motor.
“Kami turut berduka atas wafatnya Mbak Lulu. Kehilangan nyawa ini tak perlu terjadi jika pengendara bermotor tertib berkendara. Taksi seharusnya tidak berhenti di jalur sepeda. Pejalan kaki dan pesepeda seharusnya mendapat hak yang sama atas keselamatan dan keamanan di jalan raya,” ujar Francine.
Francine menilai, kejadian tragis itu harus menjadi refleksi bagi Pemprov DKI Jakarta untuk meningkatkan keamanan dan keselamatan bagi para pesepeda.
Salah seorang dari Pekerja Bersepeda, Ariyo Bimmo mengatakan bahwa pembangunan sarana mobilitas di Jakarta masih sangat menitikberatkan kendaraan bermotor serta minim untuk pesepeda dan pejalan kaki.
“Keselamatan di jalan raya memang tanggung jawab bersama, namun pemerintah berperan vital untuk memastikannya melalui pembangunan. Jangan biasakan bilang kecelakaan ketika hal tersebut sebenarnya dapat dicegah dan diminimalisi,” ujar Ariyo.
Discussion about this post