Nias Selatan – SuaraNusantara.com
Massa Aliansi Masyarakat Nias Selatan (AMNS) hingga saat ini masih menduduki Gedung DPRD Nias Selatan. Mereka akan bertahan sampai apa yang menjadi tuntutan mereka dituntaskan.
Pagi tadi, seratusan massa bergerak melakukan sweeping di beberapa sekolah di sekitar Kota Telukdalam, di antaranya SMA Negeri I Telukdalam, SMK Negeri I Telukdalam, SD Inpres dan SD Negeri I. Selanjutnya massa menuju SMA Caraka di Kompleks Baloho Indah Telukdalam.
Ketua Aksi Aliansi Suhertiyanus Dakhi dan seorang dari PNS Noven Duha menjelaskan, sweeping yang dilakukan di beberapa sekolah bukan sebuah aksi anarkis, tapi merupakan gerakan spontan dari guru-guru yang berstatus Pegawai Negeri Sipil untuk mengajak rekan-rekan sesama PNS untuk ikut bersama dalam memperjuangkan hak guru.
“Karena guru-guru PNS di Kabupaten Nias selatan merasa senasib dan sepenanggungan,” kata Noven Duha kepada SuraNias.com di Gedung DPRD Nias Selatan, usai kembali dari aksi sweeping.
Informasi yang dihimpun wartawan dari massa, banyak PNS yang takut untuk ikut dalam aksi damai AMNS karena mendapat intimidasi dari pimpinan SKPD terkait.
“Sebagian guru tidak ikut dalam aksi memperjuangkan gaji, diduga karena ada intimidasi dari SKPD terkait,” ujar salah seorang PNS yang ikut dalam kegiatan sweeping.
Di tempat terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Nias Selatan Dra. Magdalena Bago menjelaskan, aksi itu bukan aksi guru, tapi aksi itu dimotori oleh Pospera GMNI dan FORDEM.
“Janganlah guru dikambinghitamkan dalam aksi itu,” kata Magdalena melalui seluler, Jumat (19/2/2016).
Magdalena mengimbau supaya guru – guru jangan ikut-ikutan dalam aksi tersebut. (Edi)