Suaranusantara.com- Pagi ini, rupiah melemah 0,20 persen terhadap dolar AS, membuka perdagangan di level Rp 16.078, dibanding penutupan perdagangan sebelumnya pada Rabu lalu di Rp 16.047 per dolar.
Di kawasan Asia, mayoritas mata uang melemah terhadap dolar. Won Korea Selatan turun 0,22 persen, peso Filipina turun 0,43 persen, baht Thailand turun 0,11 persen, ringgit Malaysia turun 0,15 persen, dolar Singapura turun 0,03 persen, yuan China turun 0,10 persen, yen Jepang turun 0,05 persen, dan dolar Hong Kong turun 0,02 persen.
Indeks dolar terhadap mata uang saingannya menguat 0,04 persen ke level 105,22. Sementara, rupiah terhadap euro melemah 0,16 persen menjadi Rp 17.305, terhadap poundsterling Inggris turun 0,15 persen menjadi Rp 20.118, dan terhadap dolar Australia menguat 0,12 persen menjadi Rp 10.586.
Menurut Lukman Leong, seorang analis pasar uang dan komoditas, rupiah diperkirakan akan melemah terhadap dolar yang sedang pulih setelah pernyataan hawkish dari dua pejabat The Fed pada akhir pekan lalu. Para investor juga tengah menantikan data indeks kepercayaan konsumen Indonesia yang akan dirilis pada siang hari ini.
Leong memproyeksikan bahwa nilai tukar rupiah kemungkinan akan bergerak di kisaran Rp 16.000 hingga Rp 16.100 per dolar Amerika Serikat sepanjang hari ini.
Discussion about this post