Suaranusantara.com – Anggota Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPR ) Fraksi Golkar, Nurul Arifin menilai kinerja Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) belum efektif dalam memberantas judi online.
Sebab, menurut dia pada periode Januari sampai Maret 2024 masih terdapat transaksi judi online sebesar Rp 100 triliun.
“Pada 19 Maret bapak mengatakan bahwa Kominfo sudah memblokir 800 ribu situs judi online, dan kemudian perputaran pada tahun 2023 itu sebesar 327 triliun. Nah judi online ini kembali terjadi antara bulan Januari sampai Maret 2024 itu telah mencapai 100 triliun. Berarti gak gak efektif dong?,” kata Nurul dalam rapat kerja Komisi I DPR RI bersama Menteri Kominfo, Budi Arie Setiadi, Senin (10/6/2024).
Padahal, kata Nurul Kominfo telah menggandeng OJK (Otoritas Jasa Keuangan) untuk mengatasi hal ini.
“Nah kalau ternyata tidak efektif karena ini terkait dengan masyarakat menegah kelas bawa, apa yang bapak lakukan untuk memblokir judi online ini. Kok gak efektif juga? Apakah strategi yang bapak sebutkan sudah masuk ke dalam anggaran 2025? Kan saya baca udah nih pencegahan terhadap judi online dapat digunakan, tapi efektif atau enggaknya saya gak tau,” katanya.
Menanggapinya, Menteri Kominfo Budi Arie Setiadi mengatakan membrantas judi online bukan hanya tugas Kominfo.
“Pemberantasan judi online ini bukan tugas satu kementerian seperti kominfo. Kominfo ia betul mencegah, mentakedown tapi yang lain-lain mesti ditangani oleh institusi lain, OJK, BI karena sistem pembayaran dan sebagainya. Ini lintas sektoral termasuk di luar negari,” katanya.
Discussion about this post