
Jakarta – SuaraNusantara
Data kependudukan yang telah terekam di database Ditjen Dukcapil sembentar lagi sudah bisa dicetak dalam bentuk Kartu Tanda Penduduk Elektronik (E-KTP).
Kepastian Ihwal tersebut disampaikan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo saat menyampaikan sambutan pada apel peresmian patung pendiri Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) di kampus IPDN Cilandak, Jalan Ampera Raya, Cilandak Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Senin (27/3/2017).
“Mudah-mudahan April bertahap, sehingga 4,5 juta penduduk yang sudah merekam bisa dapatkan (E-KTP) ini segera,” ujarnya.
Tjahjo mengatakan, layanan kependudukan memang sempat terkendala selama 6 bulan belakang ini. Warga yang hendak membuat kartu penduduk pun terpaksa ditunda lantaran blanko habis.
Dikatakan, sebanyak 4,5 juta penduduk di seluruh daerah Indonesia telah mengantri untuk dibuatkan E-KTP. Mereka baru mendapat surat keterangan (Suket) sampai blanko tersedia.
“Saya menyampaikan permohonan maaf, jika selama 6 bulan ini masyarakat belum dapat E-KTP,” sampainya.
Menurut Tjahjo, kartu identitas kependudukan itu sangat diperlukan masyarakat karena seluruh kantor layanan publik, semisal bank, rumah sakit, maupun asuransi sudah berbasis Nomor Induk Kependusukan (NIK).
“E-KTP adalah data tunggal kita, di mana data tunggal mengurus pernikahan, kredit, mengurus perpindahan, membuat paspor, dan yang berkaitan dengan perbankan, asuransi, rumah sakit juga, nanti sumbernya dari nomor induk kependudukan ini,” papar dia.
Karena itu, bekas Sekjen PDI Perjuangan itu berjanji lelang blanko akan segera dituntaskan. Ia berharap, April ini sudah bisa dicetak meski bertahap.
“Alhamdulillah akhirnya Maret ini sudah teken kontrak, sudah kita bawa ke BPKP, sudah kita diskusikan juga, kita cek apakah benar bahwa nilai rupiah per blangko sesuai dengan harga pasar per hari ini, itu sudah diteken kontrak, saya tanggung jawab, mudah-mudahan April ini sudah bisa cetak bertahap,” tukas Tjahjo.
Penulis : Has
Â