Suaranusantara.com- Nama Irjen Pol (Purn) Ronny Frankie Sompie atau dikenal Ronny Sompie tengah menjadi sorotan lantaran dirinya dicopot dari jabatan Dirjen Imigrasi usai membongkar keberadaan Harun Masiku, mantan kader PDI Perjuangan yang terlibat kasus suap dan buron.
Ronny Sompie dicopot jabatannya dari Dirjen Imigrasi oleh Yasonna Hamonangan Laoly (YHL) atau dikenal Yasonna Laoly yang kala itu menjabat sebagai Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham).
Dicopotnya Ronny Sompie dari jabatan Dirjen Imigrasi oleh Yasonna, muncul isu bahwa pencopotan itu lantaran ingin mengaburkan jejak Harun Masiku.
Sebab beredar video yang menyebutkan bahwa Yasonna mencopot jabatan Ronny Sompie dari Dirjen Imigrasi karena ingin mengaburkan jejak Harun Masiku.
Adapun sebelum dicopot dari Dirjen Imigrasi pada 2020 silam, Ronny Sompie mengungkap bahwa Harun Masiku telah tiba di Indonesia pada Selasa 7 Januari 2020.
Namun, Yasonna Laoly yang kala itu menjabat sebagai Menteri Hukum dan HAM dan kkader PDI Perjuangan mengatakan bahwa Harun Masiku berada di Singapura pada Senin, 6 Januari 2020.
Statemen Yasonna Laoly ini bertentangan dengan keterangan Ronny Sompie, sehingga menimbulkan polemik di masyarakat kala itu.
Pencopotan itu kemudian muncul isu bahwa Yasonna mengatakan demikian lantaran demi menutupi keberadaan Harun Masiku yang buron.
Yasonna pun membantahnya dengan menyebutkan bahwa video tersebut menyesatkan yang hanya diframing oleh orang-orang tak bertanggungjawab dengan tujuan menggiring opini seolah-olah pencopotan Ronny Sompie sebagai upaya untuk mengaburkan Harun Masiku.
Namun setelah dicek seluruh data-data keimigrasian, nyatanya tidak ditemukan hal tersebut dan ini artinya berita bohong alias hoax.
“Berita dan video menyesatkan itu sengaja diframing seolah-olah pemberhentian Dirjen Imigrasi pada 20 Januari 2020 lalu untuk mengaburkan jejak HM. Namun setelah dicek data-data keimigrasian dan berita di seputar kasus bulan Januari 2020, faktanya tidak sesuai dengan berita-berita hoaks tersebut,” kata Yasonna dalam keterangan tertulis, Senin 30 Desember 2024.
Yasonna menegaskan bahwa pencopotan Ronny Sompie dari Dirjen Imigrasi bukan untuk kaburkan jejak Harun Masiku melainkan independensi dan objektivitas tim yang mengusut kasus suap ini.
“Jadi alasan Menteri Hukum dan HAM menonaktifkan Dirjen Imigrasi dan Direktur Sistem dan Teknologi Imigrasi bukan karena ingin mengaburkan jejak HM, tapi untuk menjamin independensi dan objektivitas tim yang melakulan pengusutan,” tegas Yasonna.
Lantas bagaimana profil dari Ronny Sompie itu sendiri, ini profil lengkapnya:
Adapun Irjen Pol (Purn) Ronny Sompie dilantik sebagai Dirjen Imigrasi pada 10 Agustus 2015.
Sebelum dilantik sebagai Dirjen Imigrasi, Ronny merupakan petinggi Polri.
Ronny yang merupakan kelahiran Pria Manado 17 September 1961 ini adalah mantan Kapolda Bali dan Kadiv Humas Mabes Polri.
Dia diketahui lulusan Akpol tahun 1984. Setelah itu Ronny menimba ilmu di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK).
Pada 1993 ia menyelesaikan gelar sarjananya di Fakultas Hukum Universitas Bhayangkara Surabaya.
Lalu ia melanjutkan pendidikannya dengan mengambil jurusan Hukum Pidana di kampus yang sama dan lulus tahun 2004.
Sedangkan gelar doktor hukum-nya ia peroleh dari Universitas Borobudur Jakarta pada 2015.
Saat masih di kepolisian Ronny Franky Sompie berpengalaman dalam bidang reserse.
Pada 2003 Ronny dipercaya menjabat sebagai Kapolres Sidoarjo. Lalu dua tahun setelahnya ia menjabat sebagai Direskrimum Polda Sumut.
Selain itu ia juga pernah menjabat sebagai Kapolwiltabes Surabaya, Karo Ops Polda Metro Jaya, dan Karo Ortala Sderenbang Polri.
Pada 2013 Ronny Franky Sompie diangkat menjadi Kadiv Humas Polri.
Kemudian pada 2015 ia dimutasi menjadi Kapolda Bali. Sayangnya, jabatan itu tidak lama ia pegang.
Sebab Ronny pada 2015 itu dilantik sebagai Direktur Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM.
Atas jasanya sebagai Direktur Jenderal Imigrasi ini, Ronny Franky Sompie dianugerahi Bintang Jasa Utama pada 13 Agustus 2019.
Namun pada 2020, Ronny Sompie harus merelakan jabatannya itu dicopot oleh Yasonna Laoly lantaran keliru menyampaikan data-data informasi keberadaan Harun Masiku.
Discussion about this post