Suaranusantara.com- Ketua DPP PDI Perjuangan, Djarot Saiful Hidayat angkat bicara soal nama Presiden ke 7 RI, Joko Widodo atau Jokowi yang tercatat masuk dalam daftar finalis tokoh terkorup 2024 versi OCCRP.
Menurut Djarot Saiful Hidayat, korupsi selama lima tahun terakhir saat Indonesia masih dipimpin oleh Jokowi sebagai Presiden pada periode kedua, memang mengalami peningkatan.
“Saya tidak berhak untuk menanggapi ya, tapi ini sebagai masukan, baik untuk kita semua. Memang kita kalau memang mau jujur, lima tahun kemarin itu tindak pidana korupsi di Indonesia itu sangat luar biasa,” kata Djarot yang pernah menjadi wakil gubernur DKI Jakarta di periode kepemimpinan Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) periode 2014-2017 itu saat ditanya soal Jokowi menjadi salah satu tokoh terkorup dunia di Balai Kota Jakarta, Selasa 31 Januari 2024.
Djarot pun mencontohkan, salah satu kasus yang paling menyita perhatian adalah korupsi timah yang melibatkan Harvey Moeis.
Kasus korupsi itu bahkan mengakibatkan negara mengalami kerugian hingga Rp.300 triliun.
Merugikan negara hingga Rp 300 triliun, Harvey malah cuma dijerat hukuman selama 6,5 tahun penjara.
Kendati demikia, Djarot enggan berkomentar banyak soal Jokowi yang tercatat dalam finalis tokoh terkorup 2024 versi OCCRP.
“Saya tidak tahu apakah itu ada kaitannya dengan kasus kasus korupsi yang besar seperti itu, sehingga itu kemudian berkontribusi kepada predikat presiden Jokowi sebagai salah satu nominasi tokoh terkorup. Saya tidak berhak untuk mengomentari karena saya juga tidak mengetahui lembaga tersebut,” ujar Djarot.
Adapun OCCRP sebagai organisasi yang organisasi yang berpusat di Amsterdam, Belanda mencatatkan nama Jokowi di posisi ketiga sebagai finalis tokoh dunia terkorup 2024.
Discussion about this post