Suaranusantara.com – Politisi Gerindra sekaligus anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta, Yudha Permana merespon soal kasus dugaan korupsi senilai Rp150 miliar yang yang dilakukan oleh Dinas Kebudayaan DKI Jakarta.
Dia mengaku prihatin atas hal kasus tersebut.
Yudha kemudian menyampaikan dukungannya kepada para penegak hukum dalam menyelidiki kasus tersebut, apalagi dirinya terus memperjuangkan kesejahteraan para seniman.
“Ya, saya jujur saya sangat prihatin. Prihatin dalam arti, ya saya salah satu orang yang memperjuangkan kesejahteraan anak seniman. Saat seniman belum sejahtera, masih pra sejahtera. Tapi melihat ada kondisi seperti ini, ya sedih lah, miris,” kata Yudha, Kamis (19/12/2024).
Yudha menegaskan, penyelidikan yang tengah dilakukan oleh penegak hukum harus sesuai dengan koridor yang berlaku.
“Jadi, semuanya harus berjalan sesuai dengan koridor hukum. Yang salah kita buktikan bersalah, bagi tidak bersalah ya kita kembalikan nama baiknya,” tegasnya.
Menurutnya, kasus tersebut harus dibuka selebar-lebarnya ke publik.
“Bila mana disitu ada penyelewengan anggaran yang harus diselidiki secara seksama dengan validasi yang terbaik. Sehingga bisa dijalankan penegakan hukum yang sebenar-benarnya,” ucap Yudha.
“Kita sudah zaman yang modern, semuanya serba terbuka. Ya, kita kerjakan yang terbaik buat masyarakat DKI Jakarta, itu saja,” tambahnya.
Diketahui, Plt Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik DKI Jakarta Budi Awaluddin membenarkan Kejaksaan Tinggi (Kejati) menggeledah kantor Dinas Kebudayaan terkait kasus dugaan korupsi senilai Rp150 miliar, Rabu (18/12/2024).
Budi mengatakan, Pemprov DKI siap bekerja sama dengan Kejati DKI yang sedang menyelidiki dan mendalami permasalahan ini.
“Penggeledahan dilakukan mulai pukul 10.40 WIB sampai dengan di lantai 15, tepatnya di ruang Kepala Dinas, dan lantai 14 di ruang Kepala Bidang Pemanfaatan Kebudayaan,” kata Budi Awaluddin dalam keterangan resminya di Jakarta, Rabu (18/12/2024).
Discussion about this post