Suaranusantara.com – Autisme, atau gangguan spektrum autisme (ASD), adalah kondisi neurobiologis yang memengaruhi perkembangan sosial, komunikasi, dan interaksi.
Setiap individu dengan autisme memiliki pengalaman yang unik, karena gangguan ini mencakup spektrum yang luas.
Lebih dari sekadar label, pemahaman tentang tingkatan (level) autis dan ciri-cirinya penting dalam memberikan dukungan yang lebih baik kepada individu dengan autisme.
Tingkatan (Level) Autis: Mengapa Ini Penting?
Autisme dilihat sebagai spektrum karena menggambarkan berbagai tingkatan keparahan dan variasi dalam gejala. Ini berarti bahwa tidak ada dua individu dengan autisme yang persis sama.
Ahli kesehatan mental menggolongkan autisme ke dalam tiga tingkatan (level) berdasarkan sejauh mana individu tersebut memerlukan dukungan dalam tiga area utama: komunikasi, perilaku, dan interaksi sosial.
Tingkatan 1 (Ringan)
Individu dengan tingkatan 1 biasanya mengalami tantangan dalam hal komunikasi sosial. Mereka mungkin kesulitan memahami norma sosial, seperti membaca ekspresi wajah atau bahasa tubuh.
Dalam interaksi sosial, mereka mungkin cenderung kaku atau kurang pandai dalam memahami humor atau bahasa kiasan. Namun, mereka umumnya dapat menjalani rutinitas dan aktivitas harian tanpa dukungan yang besar.
Tingkatan 2 (Sedang)
Pada tingkatan ini, individu mungkin mengalami kesulitan yang lebih besar dalam berkomunikasi dan berinteraksi sosial. Mereka mungkin menunjukkan ketidakjelasan dalam percakapan atau mengalami kesulitan berhubungan dengan orang lain.
Dalam situasi sosial, mereka mungkin lebih cenderung menarik diri atau menunjukkan perilaku yang berulang-ulang. Dukungan tambahan dalam mengatasi perubahan rutinitas dan tantangan komunikasi mungkin diperlukan.
Tingkatan 3 (Parah)
Tingkatan ini menggambarkan individu dengan tantangan paling besar dalam berkomunikasi, interaksi sosial, dan perilaku.
Mereka mungkin memiliki kesulitan dalam berbicara, mengekspresikan perasaan, atau memahami emosi orang lain.
Perilaku repetitif atau keterbatasan dalam menjalani aktivitas harian bisa menjadi ciri khas. Dukungan intensif diperlukan dalam mengatasi tantangan ini.
Mengenali Ciri-ciri Umum Autism
Meskipun ASD memiliki variasi yang luas, beberapa ciri-ciri umum yang dapat dikenali meliputi:
- Keterbatasan dalam Interaksi Sosial: Kesulitan memahami emosi orang lain atau menjalin hubungan sosial yang dalam.
- Keterbatasan dalam Komunikasi: Kesulitan dalam berbicara, mengekspresikan perasaan, atau memahami bahasa verbal dan nonverbal.
- Perilaku Berulang-ulang: Kebiasaan atau gerakan yang diulang secara terus-menerus, seperti mengayunkan tubuh atau mengulang kata-kata.
- Minat Khusus: Fokus mendalam pada topik tertentu dan pengetahuan mendalam tentang hal tersebut.
- Tanggapan Terhadap Sensorik: Sensitivitas terhadap rangsangan sensorik seperti suara, cahaya, atau sentuhan.
Penting untuk diingat bahwa setiap individu dengan autisme adalah unik.
Pemahaman tentang tingkatan autis dan ciri-cirinya membantu menciptakan lingkungan yang inklusif dan mendukung bagi semua individu, memungkinkan mereka untuk berkembang dan berpartisipasi sepenuhnya dalam masyarakat.(Dn)
Discussion about this post